Gampong Laksana

Sejarah

  1. ASAL USUL GAMPONG LAKSANA
    Gampong Laksana merupakan Salah Satu Gampong yang berada di tengah Kota Banda Aceh, berdasarkan penuturan Bapak Ongko Pudjo (mantan Lurah Laksana, yang mana dulunya sejak kemerdekaan tahun 1945, ada seorang Kapiten Cina sebagai perpanjangan tangan pemerintah Belanda, yang menguasai beberapa wilayah 4 (empat) perkampungan, yaitu Perkampungan I Peunayong, Perkampungan II Mulia, Perkampungan III Keuramat, dan Perkampungan IV Laksana. Perkampungan IV ini waktu itu terdiri dari kebun – kebun. Kebun Kelapa sekarang menjadi Dusun IV Kreung Wayla, Kebun Jeruk yang sekarang menjadi Dusun I Krueng Aceh, Kebun Jaksa yang sekarang menjadi Dusun V Kreung Baro, Kebun Habib yang sekarang menjadi Dusun III Krueng Peusangan dan pada saat itu disebut Kebun Laksana. Keempat Perkampunagan ini dipimpin Oleh seorang  yang Bernama Pak Itam. Kemudian pada tahun 1953 Pak Itam menunjuk Pak Welas untuk mengurus Kebun Laksana, dengan terjadinya perkembangan penduduk maka dilakukanlah pembenahan Sarana dan Prasarana sehingga terbentuklah sebuah Desa, dikarenakan pada waktu itu semua kegiatan penataan Desa dilaksanakan secara bersama-sama maka akhirnya diberi Desa Laksana, dan berubah kembali menjadi Kelurahan Laksana dan berdasarkan UUPA No. 11 Tahun 2006 berubah lagi menjadi Gampong Laksana.
  2. SEJARAH KEPEMERINTAHAN GAMPONG LAKSANA

    Sejak berdirinya Gampong Laksana pada tahun 1953 sampai saat ini sudah mengalami 12 (dua belas) kali pergantian kepala kepemimpinan Gampong.Adapun nama-nama Lurah / Keuchiek yang pernah memimpin Gampong Laksana adalah sebagai berikut :Tabel 2. Sejarah Kepemerintahan Gampong Laksana

    NO TAHUN APARATUR KONDISI PEMERINTAHAN NARA SUMBER KET
    1. 1945 – 1958 Welas Pada Masa itu pemerintahan belum berjalan M.Nur Ahmad
    2. 1958 – 1963 Sahardin Takdir Pada Masa itu pemerintahan sudah berjalan , walaupun keuchik belum ada Ongko pudjo
    3. 1963 – 1967 Affan Dollah Pada Masa itu pemerintahan sudah berjalan , walaupun keuchik belum ada Ongko pudjo
    4. 1967 – 1982 M. J. Daud Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada M.Nur Ahmad

    Drs.Ghazali

    Sudarman

    5. 1983 Salahuddin Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada M.Nur Ahmad
    6. 1984 – 1985 M. J. Daud Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada M.Nur Ahmad

    Drs.Ghazali

    Sudarman

    7. 1986 – 1997 Ongko Pudjo Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada Rahmad
    8. 1997 – 1998 Hasan Basri Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada Suardi Nukman
    9. 1999  – 2000 Drs. M Dahlan Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada Ongko Pudjo
    10. 2001 – 2005 Misnan Khalidi Pada Masa itu Pemerintahan sudah mulai berjalan dan kantor lurah sudah ada Ongko Pudjo
    11. 2006 – 2010 Ongko Pudjo Pada Masa ini Terjadi Peralihan dari struktur pemerintahan desa dari kelurahan menjadi Gampong Rahmad
    12. 2010 – Sekarang Rahmad Pada Masa sekarang ini yang menjadi kepala desa, disebut dengan panggilan Geuchik Riki Gunawan

     

    Pada awalnya Gampong Laksana terdiri dari 6 (enam) lingkungan, namun pada tahun 1985, lingkungan 3 dan 4 (tiga dan empat) di lebur menjadi lingkungan 3 (tiga) dan nama Desa Laksana di rubah menjadi Gampong Laksana. Dan untuk selanjutnya menjadi 5 (lima) lingkungan. Mayoritas Penduduk Gampong Laksana beragama Islam sisanya beragama Kristen, Hindu dan Budha dan terdiri dari berbagai macam suku seperti suku Aceh, Jawa, Padang dan sebagainya. Dan Pemilihan Keuchik Pada Tanggal 02 Juni 2010 dan terpilih Keuchik Rahmad sebagai Keuchik Gampong Laksana dengan di Lantik Oleh Walikota Bnda Aceh dengan SK Walikota Nomor: 233/2010.

  3. SEJARAH PEMBANGUNAN GAMPONG
    Sejarah Pembangunan Gampong Laksana dari tahun ke tahun dapat digambarkan pada tabel berikut.
    Table 3. Sejarah Pembangunan Gampong Laksana

    NO TAHUN APARATUR PERISTIWA DAMPAK KET
    1. 1945 – 1958 Welas Pembangunan Meunasah Gampong Laksana

    .

    Masyarakat sudah mempunyai tempat beribadah berjamaah
    2. 1958 – 1963 Sahardin Takdir Pelebaran dan pembangunan jalan gampong Masyarakat sudah dapat beraktivitas dengan lancar
    3. 1963 – 1967 Affan Dollah Pemindahan meunasah/langgar dari jalan desa ke jalan darma yang  menjadi cikal bakal mesjid Alhuda Masyarakat semakin nyaman dalam beribadah Mempunyai tempat pertemuan yang dapat memuat banyak orang.

    Juga sebagai lapangan olahraga.

    4. 1967 – 1982 M. J. Daud Pembangunan meunasah/langgar menjadi bangunan semi permanent dan lebih besar.

     

    Pelebaran jalan – jalan dalam gampong.

     

    Pembangunan Sekolah Dasar Inpres  36

     

    Pembangunan Mesjid Al-huda menjadi bangunan permanent

    Sebagai sekolah taman kanak-kanak Muslim Gampong Laksana

    Dapat menampung banyak jemaah.

    Jalan sudah bisa diakses oleh kenderaan besar

    Anak-anak  sudah bisa mendapatkan pendidikan yang layak

    5. 1983 Salahuddin  

    6. 1984 – 1985 M. J. Daud Pembangunan Taman Kanak-kanak muskana dengan bangunan permanen

     

    Pembangunan Kantor Lurah

     

    Sudah punya gedung sendiri untuk pendidikan usia dini yang layak dan nyaman.

    Administrasi semakin baik

    7. 1986 – 1997 Ongko Pudjo
    8. 1997 – 1998 Hasan Basri
    9. 1999  – 2000 Drs. M Dahlan
    10. 2001 – 2005 Misnan Khalidi
    11. 2006 – 2010 Ongko Pudjo Pembangunan kantor keuchik

     

    Pembangunan Pos Jaga Dusun V

     

    Pembangunan jalan pavling jalan Kerawang dan Nagan

     

    Pembongkaran rumah wakaf untuk dijadikan rumah imam

     

    Pemasangan pondasi menara mesjid

    Administrasi sudah semakin baik
    12. 2010 – 2016

     

    Rahmad Pembangunan tempat wudhuk,

    Rehab Mesjid, pemasangan keramik dan pengecatan.

     

    Penyelesaian pembangunan rumah imam dan menara mesjid

     

    Pembangunan jalan  beton dan

    Pelebaran Timah dan Jl. Durian Ujung.

     

    Pembangunan Gapura lima Unit.

     

    Pengadaaan lima unit tratak beserta alat kelengkapannya

     

    Pembangunan gedung serba guna

    Semakin nyaman dalam beribadah

    Mesjid semakin indah

     

    Sudah mudah keluar masuk kenderaan

     

    Sudah ada tapal batas dan identitas pengenal gampong

     

    Memudahkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan, baik perkawinan,kematian maupun untuk kegiatan sosial